Ngamumule Budaya Sunda. Melinda Oktaviani

NGAMUMULE BUDAYA SUNDA

DI UNIVERSITAS SURYAKANCANA CIANJUR

 MENJADI WADAH PENYALUR BAKAT

Oleh :

Melinda Oktaviani

NPM. 8820116018

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Email : melindamiftah@gmail.com

Ditengah globalisasi serba teknologi dan budaya asing yang merajarela, terkadang kita lupa akan budaya daerah yang tentunya ngamumule budaya sunda itu. Padahal berdasarkan undang-undang, pemerintah wajib memelihara kelestarian budaya daerah. Di dalam kurikulum yang baru, bahasa daerah adalah sebagai salah satu mata pelajaran yang belum dianggap sebagai salah satu hal yang penting sehingga diserahkan kepada pemerintah daerah masing-masing.

Gempuran budaya asing yang memasuki kehidupan, menjaga kelestarian budaya sunda adalah suatu keniscayaan. Jika tidak, generasi penerus yang akan datang tidak mampu mengenali jati dirinya. Usaha-usaha untuk melestarikan dan memajukan budaya sunda sudah selayaknya mendapatkan apresiasi dan itulah yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Univeristas Suryakanca Cianjur yang bertempat di Aula FKIP Unsur Cianjur yang selalu rutin dilaksanakan dalam waktu satu tahun sekali.

Acara ngamumule budaya sunda ini  menjadi penyalur bakat juga diisi dengan seminar budaya sunda. Peserta untuk mengikuti lomba adalah para peserta didik dari berbagai sekolah di kabupaten Cianjur, perlobaan yang diadakan biasanya ada biantara sunda, pupuh, aksara sunda, dan dongeng, untuk seminar budaya sunda pembicara akan didatangkan dari luar seperti tahun lalu ada Ceu Popon yang mengisi materi, seminar dibuka untuk umum, tidak sedikit peserta yang mengikuti acara ini dengan sangat antusias.

Dengan adanya acara ngamumule budaya sunda ini diharpkan dapat menambah kesadaran untuk melestarikan kebudayaan sunda dan terciptanya generasi yang tidak memiliki kemampuan intelektual yang tinggi namun juga memiliki kecerdasan sosial dalam masyarakat karena ada pepatah “hade goreng ku basa” yang masih melekat dalam diri masyarakat sunda.